Rabu, 10 November 2010

Main piano di youtube.

Inilah manfaatnya blogwalking, suka dapat yang aneh-aneh hehe. Hari ini saya mau ngasih info iseng. Kita bisa lho main piano lewat website video sharing macam YouTube. Semacam video interaktif gitu. Kalau mau main syaratnya harus nunggu sampai video selesai loadingnya (yang bandwidthnya ancur ya harus sabar), kemudian coba klik tuts-tuts piano yang terlihat di video dan selamat bermain piano virtual.
Eits…. jangan lupa volume digedein dulu, jangan kayak saya waktu nyobain kok gak bunyi blas, eh ternyata volume laptopnya kecil :) . Selamat bersenang-senang :D
    Read in another language :    by Google Translate

Read more: http://tipis.web.id/2010/01/12/main-piano-di-youtube/#ixzz14tp5a1s3

Sabtu, 06 November 2010

Improvisasi Piano

saya coba membagi beberapa pendapat dan salah satu trik yang sering saya pakai dalam bermain piano. Mohon maaf, saya bukan guru piano dan tidak ahli bermain piano, jadi ini sekedar berbagi trik saja
Untuk improvisasi dalam berbagai instrument melodis, lebih gampang kalau kita fokus pada SCALE bukan harmoni CHORD. Scale yang paling ampuh di pakai, salah satunya MODE atau MODUS, seperti Ionian, Dorian, Phyrgian, sampai Locrian (ada tujuh mode). Tapi kalau modus ini mau di bahas sekarang, pasti bakal bikin pusing bagi yang baru belajar. Jadi tunggu aja artikel tentang modus ini beberapa bulan atau mungkin beberapa tahun mendatang….he..he…he..sembari saya nuntut ilmu lebih dalam tentang ini.
Kenapa lebih baik fokus di scale, karena improvisasi akan lebih enak terdengar apabila ada di melodi, yang otomatis akan berkesinambungan dengan harmoni chord. Ke tujuh Modus tersebutlah yang paling sering di pakai dalam improvisasi jazz dan berbagai musik lain.
Karena saya mau nuntut ilmu dulu, jadi saya bagi trik lain, yang bukan tentang modus tersebut.
Contoh lagu : IBU KITA KARTINI
Maaf, karena bapak bertanya tentang piano, dan dari beberapa komentar di buku tamu ada pernyataan bahwa Bapak juga guru musik, saya berasumsi bapak bisa baca not balok, maaf juga bagi rekan-rekan yang belum bisa baca not balok, tadinya mau saya bikin video, tapi udah beberapa kali coba upload, selalu gagal (maklum gprs user..h.e..he….)
Mungkin sederhanya bisa di mainkan begini :
kartini1
Lalu, mungkin kita berpikir, bassnya (tangan kiri) kurang lebar. Dan arpeggio di tangan kiri kita lebarkan jadi satu oktaf, jadinya begini :
kartini2
Lah, tapi masih sepi-sepi aja, gimana lagi ya?????
Beberapa cara yang bisa untuk membuat iringan piano menjadi rame adalah melebarkan arpeggio di tangan kiri, tapi cara ini butuh latihan banyak, karena bakal bikin sibuk tangan kiri. Contoh seperti lagu “Ballade Pour Adelline” milik om Richard Clayderman.
Cara kedua selain melebarkan arpeggio tadi adalah, menambah, memadatkan, atau melebarkan harmoni lagu tersebut (saya ga tau istilah yang tepat untuk ini).
Caranya begini :
Setiap not melodi lagu yang di mainkan di tangan kanan, kita bikin berupa CHORD. Bisa tiga nada (triad) atau cukup dua nada (duet).
Penyusunan chord melodi di tangan kanan adalah, membuat posisi melodi pokok lagu di posisi OUTER (paling luar/paling ujung) chord tersebut.
Jadi dalam chord (triad) bisa di identifikasikan seperti ini :
Contoh Susunan Chord C mayor =
C – E – G
C = Root
E = Inner
G = Outer
Chord C tersebut bisa kita bolak-balik (inversi) menjadi dua bentuk lainnya yaitu :
E – G – C atau G – C – E
Dari dua bentuk inversi di atas, apakah bisa Anda ketahui mana root, inner dan outernya???? Ya harus bisa donk…he…he… ingat aja, yang paling kiri itulah ROOT, yang di tengah di sebut INNER, yang paling ujung kanan itu di sebut outer.
Bagaimana mengaplikasikannya ke melodi lagu?
Pada dasarnya, semua not tunggal/melodi lagu, masing-masing notnya punya harmoni (chord) sendiri-sendiri. Nah tentukan pasangan harmoni chord untuk melodi lagu tersebut. tapi ingat !!! chord di tangan kanan, dan posisi melodi pokok lagunya di posisikan di posisi outer chord tersebut.
Kalau lagu “Ibu Kita Kartini” tersebut kita bentuk harmoninya, kurang lebih jadinya seperti ini :
kartini3
Perhatikan posisi outer di tangan kanan (not paling atas) itulah melodi pokoknya.
Sedangkan satu atau dua not di bawahnya adalah chord yang berhubungan dengan melodi pokok tersebut.
Sedangkan di tangan kiri, tidak perlu selalu mengikuti chord yang di tangan kanan. Cukup hanya bass dari chord pokok saja di beberapa ketuk/bar.
Kalau Anda memperhatikan harmoni string di orkestra, harmoni seperti ini paling sering di gunakan. Melodi pokok (nada paling tinggi) di mainkan oleh Violin 1 atau berbarengan dengan violin 2. Sedangkan not/harmoni chord pelengkapnya di mainkan di section viola, cello dan contra bass. Ini tidak mutlak sih, tapi pola seperti ini cukup sering di pakai. Bisa Anda coba dengar dan telaah lagu-lagu orkestasi atau intrumental klasik.
Oya, sekedar informasi, string section terdiri dari 5 divisi, yaitu Violin 1, Violin 2, Viola, Cello dan Contra Bass.
Jadi bagi saya pribadi, cukup sering menggunakan pola seperti ini ketika bermain dengan iringan solo piano. Memadatkan harmoni chord bisa membuat permainan terdengar lebih rame, padat, dan penuh harmoni, tanpa terlalu sering untuk berpindah-pindah oktaf yang jauh untuk sekedar membuat rame iringan kita.
Trik di atas hanya penjelasan sederhana saja, silahkan di kembangkan sendiri. Nanti Anda akan bisa melengkapi contoh di atas dengan ritme, bass/low tangan kiri yang makin bebas berputar kemanapun, karena tangan kiri udah ga fokus memainkan chord, jadi bisa main kemana-mana, mau balik-balikinn bass atau mau memainkan pola bass mirip-mirip permainan gitar bass asli juga bisa. Intinya, dengan pola seperti ini, tangan kiri relatif lebih bebas untuk bergerak, karena tangan kanan sudah memuat harmoni yang cukup padat.

Cara mudah blejar PIANO

Ada dua cara utama untuk belajar piano – membaca not, atau chords. Untuk mereka yang ingin menghabiskan waktu bertahun-tahun mempelajari bagaimana cara memainkan musik orang lain, membaca not adalah cara untuk mencapainya. Untuk mereka yang ingin membuat musik spesial milik mereka sendiri, memahami chords adalah suatu yang wajib – dan lebih mudah mempelajarinya. jauh lebih baik untuk pertama-tama belajar bagaimana cara membuat musik daripada untuk membacanya diatas sebuah kertas. Bayangkan seorang penulis dipaksa untuk menyalin pekerjaan novelis lainnya. Gila kan? Tapi itu adalah hal utama yang dilakukan orang ketika mereka menampilkan karya komposer-komposer lain. Ini bukanlah tindakan kreatif tapi hanya sebuah hiburan karena sementara interpretasi si pianis boleh jadi artistik, bukan berarti ia telah membuat sesuatu yang asli (orisinil) Saya tidak mengatakan hasil karya komposer-komposer besar tidak boleh dimainkan kembali untuk kesenangan pendengar lainnya. Saya mengatakan bahwa adalah ide baik untuk mengerti bahwa sungguh berbeda antara beethoven mengubah sesuatu dan seseorang memainkan karyanya. Karena itu, keuntungan dari belajar bagaimana membuat musik lebih dulu adalah kamu mengerti prinsip-prinsip dasarnya. Sebagai contoh, mari kembali pada penulis fiksi kita. Jika ia melihat hasil karya novelis lain dan struktur pekerjaan itu, maka ia mulai melihat bagaimana karya itu dibuat. Ini seluruhnya berbeda dengan apa yang terjadi di dalam dunia musik klasik dimana seorang pemain bisa membaca musik, tetapi tidak tahu prinsip-prinsip yang terjadi dalam pembuatannya. Pertama-tama belajar piano dengan cara yang mudah. Belajar bagaimana untuk mencipta lagu dulu, kemudian menggubah musikmu sendiri. Ketrampilan ini tidak ternilai harganya walaupun jika yang kamu lakukan adalah membaca musik, karena kamu mulai melihat bagaimana sesuatu itu dibuat dan sekali kamu dapat melihat ini, apresiasi kamu atas karya itu akan meningkat sepuluh kali lipat